Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang terus memperkuat langkah menuju internasionalisasi pendidikan hukum. Hal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Hukum Unissula, Prof. Dr. Jawade Hafidz, dalam acara kelulusan mahasiswa yang mengangkat tema internasionalisasi pendidikan.
Tercatat 431 lulusan FH Unissula, yang dilepas oleh Dekan FH Unissula, Prof Dr Jawade Hafidz SH MH, dalam acara Pelepasan Sarjana (S1), Magister (S2) Ilmu Hukum, Magister Kenotariatan, dan Doktor (S3) Ilmu Hukum, dari FH Unissula, pada Jumat (12/12/2025) sore.
Prof. Jawade menjelaskan bahwa tema internasional ini dipilih agar masyarakat, khususnya para lulusan dan orang tua memahami bahwa arah pendidikan hukum di Unissula kini telah bergerak menembus batas negara, tanpa meninggalkan nilai dan karakter pendidikan hukum Indonesia.
“Maksud tema ini adalah agar masyarakat mengetahui bahwa pendidikan kita sudah bergerak ke arah internasional, merambah ke luar negeri, tetapi tetap berakar pada pendidikan hukum Indonesia,” ujarnya.
Prof. Jawade menerangkan bahwa indikator utama internasionalisasi adalah kurikulum yang bersinergi dengan pola pendidikan di berbagai negara. Fakultas Hukum Unissula telah mengembangkan kurikulum integratif berskala internasional yang memungkinkan mahasiswa memahami standar hukum global tanpa kehilangan karakter Pancasila dan nilai keislaman.
Fakultas Hukum Unissula telah menjalin kemitraan internasional dengan berbagai institusi dan dosen luar negeri. Saat ini, kerja sama aktif dilakukan dengan Belanda
Thailand, UKM Malaysi, Universitas a Al-Azhar Kairo Mesir, Yordania dan dalam waktu dekat akan memperluas jejaring ke Amerika Serikat.
Selain pengiriman dosen keluar negeri, Fakultas Hukum Unissula juga mulai mengembangkan pertukaran mahasiswa internasional. Beberapa tahun terakhir FH Unissula menerima mahasiswa dari berbagai negara, diantaranya 22 mahasiswa dari Yordania, 12 mahasiswa dari Al-Azhar Kairo, serta mahasiswa dari Pakistan, Maroko, dan Malaysia.
“Internasionalisasi ini sudah berjalan. Kita bukan hanya mengirim, tetapi juga menerima mahasiswa dari luar negeri. Ini bukti bahwa Fakultas Hukum Unissula semakin dipercaya secara global,” jelas Prof. Jawade.
Menurutnya, peningkatan jaringan internasional berdampak langsung pada naiknya kepercayaan masyarakat, khususnya kelas menengah ke atas. Kehadiran berbagai tokoh publik sebagai lulusan juga menjadi bagian dari kontribusi fakultas dalam membentuk pemikiran pemimpin masa depan.
Salah satu lulusan tahun ini adalah artis sekaligus anggota legislatif, Uya Kuya, yang berhasil menyelesaikan studi Magister Ilmu Hukum dengan IPK 3,72.
“Kami ingin mewarnai, bahkan memengaruhi cara berpikir para penyelenggara negara bahwa hukum itu tidak boleh hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Justru yang harus kita perjuangkan adalah hukum yang tajam ke atas, adil untuk semua,” tegas Dekan.
Prof. Jawade menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa seluruh proses internasionalisasi tetap berpijak pada nilai keislaman, salah satunya merujuk pada pesan Al-Qur’an dalam Surat Ali Imran tentang kewajiban manusia untuk melakukan kebaikan di mana pun mereka berada.
“Itulah yang menjadi ruh dari internasionalisasi Fakultas Hukum Unissula. Kami ingin menghasilkan lulusan yang unggul secara global, tetapi tetap memegang teguh nilai-nilai moral dan keadilan,” pungkasnya.


