BEM KM Unissula Fasilitasi Audiensi dengan DPR RI

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM KM) Unissula memfasilitasi debat langsung dengan DPR RI. Hadir secara langsung anggota DPR RI Dapil X Jawa Tengah Yoyok Sudibyo, Sabtu (30/8/2025).

Bahkan ketika disinggung masalah demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat sipil di beberapa wilayah dirinya menyayangkan hingga jatuhnya korban jiwa. “Jika masalah tunjangan naik yang sudah viral, kita sudah lama sekali tidak pernah mendapatkan kenaikan hingga Agustus tahun ini,” jelasnya.

“Bahkan masalah tunjangan rumah 50juta perbulan saya pun pada saat nerima gemetaran (karena terlalu banyak). Tapi begitu saya gunakan untuk sewa apartemen di Permata Hijau yang dekat Senayan. Namun saya hanya betah 3 bulan karena terlalu mewah. Akhirnya saya sewa ruko di Bekasi. Namun dipikir2 jauh juga ke kantor. Dan uang 50jt per bulan itu menurut Wakil ketua DPR RI hanya sampai Oktober,” jelasnya.

Namun pernyataan tersebut langsung dibantah Ketua BEM KM Unissula Wiyu Ghaniy Allathif Yudistira. Menurutnya apabila tidak terjadi demonstrasi besar-besaran beberapa hari terakhir, tunjangan tersebut masih tetap berlanjut hingga 2029. “Karena fakta di lapangan saat kita mengajak audiensi saja belum sepenuhnya dilaksanakan. Bahkan kita lihat dari 77 anggota DPR RI di Jawa Tengah hanya satu yang hadir audiensi hari ini. Sementara kita melihat mereka joget-joget disaat rapat,” ungkapnya.

Menyikapi hal tersebut BEM KM Unissula mengemukakan tiga poin utama. Yaitu tuntutan kepada DPR RI untuk mengevaluasi dan meminta maaf. “Tapi jangan hanya meminta maaf saja. Perbaiki sistem kerja dewan dalam membuat undang-undang yang harusnya pro rakyat bukan kepada instansi bahkan oligarki,” jelas Wiyu.

Kemudian dalam pembuatan UU dan bekerjanya menyertakan aspirasi masyarakat. Dan juga menjaga etika dan omongan di depan publik.

Disamping itu Yoyok mengungkap dirinya akan selalu kooperatif ketika dibutuhkan masyarakat. Dan akan menjamin selalu menerima aspirasi masyarakat. “Saya tidak tahu mengapa mereka seperti itu (tidak mau menemui). Namun saya akan sampaikan kepada teman-teman saya di DPR untuk introspeksi diri, bahwa kita adalah wakil rakyat. Dan saya pastikan ke depan tidak akan seperti ini lagi,” jelasnya.

Pihaknya juga menyampaikan permintaan maaf secara pribadi dan mengatasnamakan DPR RI secara keseluruhan terkait apa yang telah terjadi.