Adakah Pengganti Semen yang Ramah Lingkungan?

Berita, Kampus4980 Views

Beton merupakan salah satu komponen utama konstruksi, baik untuk lingkungan darat maupun laut. Semen sebagai salah satu material pembentuk beton merupakan penyumbang emisi CO2 di dunia. Oleh karenanya penting untuk mengurangi penggunaan semen atau bahkan mencari penggantinya dengan material seperti fly ash, silica fume sebagai salah satu bahan yang membuat beton menjadi beton ramah lingkungan (green concrete) tanpa mengurangi mutu beton rencana. Hal itu disampaikan oleh Ignatius Sudarsono ST MT dalam ujian terbuka doktor di Program Doktor Teknik Sipil Unissula, Selasa (28/11/2023).

Leboih lanjut ia mengungkapkan beton di lingkungan laut sering rusak oleh faktor lingkungan yang agresif diantaranya penetrasi air laut, abrasi oleh gelombang dan arus laut, sehingga dibutuhkan material beton yang memiliki durabilitas yang baik.

Oleh karenanya ia membuat penelitian dengan tujuan menganalisis pengaruh penambahan fly ash, silica fume dan epoxy resin tanpa cement additive atau admixture terhadap durabilitas beton. Benda uji dibuat dan dilakukan perawatan dengan air tawar dan sebagian dengan air laut.

Selanjutnya pada benda uji dilakukan pengujian di laboratorium untuk mendapatkan durabilitas beton berdasarkan variabel kinerja seperti kuat tekan, kuat lentur, permeabilitas dan koefisien abrasi. Kuat tekan terbaik dicapai dari semua variasi substitusi material adalah beton substitusi fly ash 20% dengan perendaman air laut adalah sebesar 50 MPa pada usia beton 90 hari. Kuat lentur terbesar dicapai pengujian beton dengan substitus fly ash 10% direndam air laut sebesar 8,3MPa pada usia 90 hari.

Hasil pengujian penetrasi air kedalam beton direndam air laut yang baik adalah pada beton dengan substitusi silica fume semua variasi dimana penetrasi semua dibawah batas maksimal 5 cm. Hasil pengujian abrasi diperoleh penambahan fly ash dalam beton direndam air laut mampu menurunkan jumlah kehilangan berat akibat abrasi, nilai kehilangan berat terkecil pada beton substitusi fly ash 10% di rendam air laut sebesar 106,8 gram.

Sedangkan pada beton direndam air laut dengan silica fume penurunan kehilangan berat pada beton dengan variasi silica fume 5% dan 7%. Penambahan epoxy resin dalam beton memperbesar jumlah kehilangan berat. Durabilitas beton dengan perawatan air laut yang memiliki nilai baik adalah pada beton dengan fly ash dengan variasi 10% dengan score 4,5 dan fly ash 30 dengan score 4. Beton dengan subtitusi silca fume semua variasi yaitu 5%, 7% dan 10%. Dengan hasil yang terbaik adalah variasi silica fume 10% dicapai score 4,5. Namun beton dengan subtitusi epoxy resin memiliki score yang rendah.

Kesimpulan dari hasil penelitiannya adalah bahwa subtitusi fly ash dan silica fume sebagai supplementary cement materials tetap dapat mempertahankan kualitas beton yang ramah lingkungan dan memiliki nilai durabilitas baik, sedangkan pada beton dengan substitusi epoxy resin memiliki durabilitas rendah. Untuk implementasi beton konstruksi laut variasi yang terbaik adalah menggunakan beton substitusi silica fume 10%.

Ignatius Sudarsono ST MT berhasil meraih gelar doktor dalam ujian terbuka dengan penguji Ir Rachmat Mudiono MT PhD, Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Prof Ir Pratikso MST PhD, Dr Henny Pratiwi Adi ST MT, Prof Dr Ir Antonius MT, Prof Dr Ir Han Ay Lie MEng, dan Ir Prabowo Setiyawan MT PhD.

Ia lulus dengan IPK 3,77. Masa studi 3 tahun 8 bulan. Merupakan lulusan ke 18 Program Doktor Teknik Sipil Fakultas Teknik Unissula.