Eduglobal.id Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH mengajak setiap anak berbakti kepada orang tua (birrul walidain). “Kita wajib berbakti kepada kedua orang tua karena hal itu merupakan perintah Allah. Disamping kita bersyukur karena telah diizinkan Allah dilahirkan di dunia melalui orang tua kita,” paparnya dalam siaran Nikmat Ramadhan TVRI Jawa Tengah, Selasa petang (11/4/2023).
Rektor menekankan bahwa kesuksesan yang diperoleh seorang anak merupakan jerih payah orang tua. “Sehingga kemuliaan yang didapat oleh anak adalah sesungguhnya jerih payah dari orang tua. Mereka yang mendidik akhlaknya menjadi akhlak yang mulia. Sehingga Allah memerintahkan di dalam surat Al Isro’ ayat 23 untuk berbakti kepada orang tua,” jelasnya.
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”
Birrul walidain memiliki kedudukan mulia dan termasuk amalan yang berkedudukan paling tinggi. Tidak ada petunjuk yang lebih gamblang mengenai pentingnya berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua. Birrul walidain merupakan suatu ajaran agama agar seorang anak selalu berbuat baik kepada ibu bapaknya, tidak mengeluarkan kata-kata yang dapat menyakitkan hati mereka.
Islam memposisikan orang tua pada posisi yang sangat terhormat dan mulia. Allah sering menyandingkan perintah ibadah kepada-Nya dengan perintah berbuat baik kepada orang tua. Allah juga mengaitkan syukur kepada-Nya yang merupakan sumber nikmat, kebaikan, karunia dan anugrah dengan syukur kepada orang tua. Hal itu dijelaskan secara gamblang di Al Qur’an surat Luqman ayat 14. “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.
Prof Gunarto juga menjelaskan tiga makna birrul walidain menurut kitab Al Misbah karangan Prof Quroish Syihab. Yang pertama adalah berbuat baik kepada orang tua. “Kita diwajibkan untuk taat kepada para pemimpin. Dan yang ketiga birrul walidain bermakna mencintai bangsanya. Bangsa dimana kita lahir, dan dimana kita mencari nafkah,” ungkapnya.
Pihaknya menyebut bahwa birrul walidain memiliki posisi yang sangat penting. Karena ridho Allah tergantung ridho orang tua. Begitu pula murkanya Allah tergantung murkanya kedua orang tua. “Banyak penelitian yang membuktikan bahwa taat kepada orang tuanya itu kalau mahasiswa prestasinya lebih tinggi. Mereka juga lulus tepat waktu, mudah mendapatkan pekerjaan, kemudian karirnya naik”, ungkapnya.
Pihaknya juga menjelaskan konsep birrulwalidain tersebut tidak hanya berlaku saat orang tua masih hidup. Namun juga ketika mereka sudah meninggal dunia. “Tentunya berbakti kepada kedua orang tua saat mereka sudah tiada tetap harus dilakukan. Kita bisa dengan mendo’akan, membayar hutang mereka, dan menjalin silaturahmi yang telah dijalin oleh orang tua,” jelasnya.