Indonesia Masih Kekurangan Banyak Dokter Gigi

Berita2588 Views

Eduglobal.id  Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu pekerjaan rumah semua pihak, termasuk akademisi untuk mengentaskannya. Pasalnya, masyarakat di Indonesia masih banyak yang mengalami sejumlah penyakit gigi, seperti gigi berlubang (karies), gusi berdarah dan masih banyak lagi masalah yang berkaitan dengan gigi dan mulut yang harus ditangani.

Belum lagi, saat ini jumlah dokter gigi masih kurang. Banyak dokter gigi yang hanya terpusat di kota besar, sedangkan di daerah terpencil susah mendapatkan dokter gigi. ”Itu salah satu pekerjaan rumah bagi dunia pendidikan, untuk meratakan kesehatan gigi di tanah air,” jelas Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unissula Dr drg Yayun Siti Rochmah SpBM, Senin (14/11/2022).

Dekan mengatakan hal itu dalam acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2022, Pulih Bersama dengan Senyum Sehat Indonesia, Bangkit lebih kuat, bebas gigi berlubang, di Rumah Sakit Islam Gigi dan Mulut Pendidikan Sultan Agung (RSIGM SA).

Menurutnya, FKG Unissula dan RSIGM SA mendukung program pemerintah untuk Indonesia bebas karies (gigi berlubang) di tahun 2030. Oleh karena itu, di Bulan Kesehatan Gigi ini, digelar perawatan berupa pencabutan sederhana, penambalan sederhana dan penyuluhan atau edukasi gosok gigi secara benar dan baik bagi anak-anak SD secara gratis.

Sedangkan konsultasi gigi secara daring gratis juga masih diberlakukan, seperti yang telah berlangsung sejak pandemi Covid-19. Acara pemberian layanan gratis RSIGM SA ini berlangsung tiga hari yakni pada Senin sampai Rabu (14-16/11/2022) untuk 300 orang.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat membuka acara mengatakan, kesehatan gigi tidak bisa dianggap sepele. Sebab, sakit gigi bisa menyebabkan sejumlah penyakit lainnya. ”Di satu sisi, jika kita sakit gigi maka tidak bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari dengan maksimal. Belum lagi malas dan emosi, sakit gigi dampaknya ke mana-mana bisa sakit jantung dan lainnya,” jelasnya.

Mbak Ita sapaan akrabnya mengatakan, jika Pemkot Semarang sangat mengapresiasi kegiatan yang digelar FKG dan RSIGM SA untuk membantu warga dalam pemeriksaan kesehatan gigi gratis ini.

Bahkan dia mengatakan, jika saat ini masih ada lima kelurahan di Kota Semarang yang butuh penanganan khusus, termasuk dalam masalah kesehatan dan pemkot menawarkan ke FKG dan RSIGM SA untuk juga membantu di dalamnya.

Hadir dalam kesempatan ini, Direktur RSIGM drg Kusuma Arbianti MM, Pembina Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Drs Azhar Combo, Ketua Bidang Pendidikan YBWSA Tjoek Subhan Sulchan, Wakil Rektor II Dedi Rusdi SE MSi Akt CA, dan Wakil Rektor III Muhammad Qomaruddin ST MSc PhD.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *