Eduglobal.id Dosen Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Nurwidiana MT berhasil meraih gelar doktor dari UGM. Ia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Perancangan Sistem Energi Solar Photovoltaic Terintegrasi dengan Perspektif Sosio -Teknikal di depan para dosen penguji pada (7/9/2022).
Sidang ujian disertasi diikuti oleh Bertha Maya Sopha PhD selaku Promotor dan Dr Adhika Widyaparaga selaku Co-Promotor. Adapun para pengujinya yaitu, Prof Deendarlianto, Fitri Trapsilawati PhD, dan Prof Udisubakti Ciptomulyono.
Dr Nurwidiana dinyatakan lulus dengan masa studi tiga tahun satu bulan dan berhasil mempublikasikan hasil penelitian pada dua jurnal internasional bereputasi, yakni terindeks Scopus Q1 dan Q3.
Publikasi ilmiah lainnya yakni dua paper seminar internasional terindeks Scopus. Menurut Nurwidiana, adopsi sistem Photovoltaic (PV) di Indonesia, dipengaruhi oleh aspek perilaku pengguna, penilaian finansial, penilaian penyediaan fasilitas dan regulasi.
Penelitiannya ini mengembangkan model transisi sosio-teknik ke sistem listrik photovoltaic di Indonesia dengan pendekatan hibrid optimasi simulasi. “Hasil riset berkontribusi menyediakan decision support systems untuk evaluasi intervensi potensial bagi difusi teknologi photovoltaic yang lebih luas sebagai energi baru terbarukan di Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknologi Industri Dr Novi Marlyana merasa bersyukur dan mengucapkan selamat atas kelulusan dan prestasi yang diraih Dr Nurwidiana. “Ini akan memperkuat sumber daya yang kami miliki, khususnya dalam hal pengajar yang bergelar doktor,” kata Novi.
Ia juga menambahkan mampu lulus dengan waktu yang cepat serta risetnya bisa terbit di jurnal bereputasi Scopus Q1 dan Q3 merupakan sebuah prestasi yang sangat bagus. Hal itu merupakan capaian penting dan membuktikan bahwa kwalitas dosen dosen Fakultas Teknologi Industri Unissula sangat bagus dan dapat bersaing di level internasional.
Dia menyebut, hingga saat ini pihaknya telah memiliki 12 bergelar doktor. “Tentunya jumlah itu masih akan terus bertambah lagi karena ada beberapa dosen yang saat ini masih menjalankan studi doktor,” ujarnya.